bundoKalau Teringat Ibu

Saat burung melupakan dahan
aku teringat ibu
setelah pulang dari terbang jauh
luka rindu pada petang
yang terpisah
mungkin bukan milikku

Sejak kecil bertanyaku kepada bintang
tak pernah aku tahu
bagaimana rasanya rindu
Teman kecilku kupu-kupu
kembaraku angin ladang
bahagiaku capung-capung telaga
sejak dulu kerinduanku selalu gugup
ke mana hinggap sayap-sayapku

Kecilku layang-layang
tak seorang memegang benang
Hanya karena tangan-tangan langit
tak hilang angin dan awanku

Terpejam aku setiap ingat ibu
kalau nanti sampai titik airmataku
ingin kukirim itu sebagai kado
setangkai kenangan kepada ibu
tak tahu apa ibu sedang menunggu.

(sebuah puisi dari Handrawan Nadesul, 2001)

2 tanggapan untuk “Bening

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s