Tentang

Helsusandra Syam Pangulu Kayo

Disusun jari nan sepuluh, ditekukkan kepala nan satu, dihujamkan lutut nan dua. Kepada Allah ampun diminta, sembah diantar dipuhunkan. Izinkan ambo memperkenalkan diri:

Nama Lengkap: Helsusandra Syam. Di rantau dipanggil Syam oleh teman-teman. Atau saya bisa ditemukan dengan inisial Hensyam di sosial media.

Alhamdulillah, saya telah menikah. Sesuai adat di kampung saya, orang yang telah kawin mendapatkan nama baru (gelar). Saya diberi gelar oleh keluarga besar saya: Pangulu Kayo. Pangulu (Penghulu) artinya Pemimpin. Kayo artinya Kaya. Jadi, kira-kira artinya adalah Pemimpin yang Kaya, atau Pemimpin dari orang-orang kaya, barangkali itu maksudnya saya diberi gelar.

Nama adalah doa, semoga gelar yang diberikan ini menjadi doa dan kenyataan buat saya. Amien…

Saya dilahirkan di Pangkalan Koto Baru, Kab. 50 Kota, Sumatera Barat. Sebuah nagari, perbatasan Sumbar – Riau. Apa saya Syamsuar Yatim seorang supir–sebuah profesi kebanggan orang kampung waktu itu. Karena supir Pangkalan beda dengan supir kebanyakan. Para tauke atau bos-bos akan senang bila yang memegang mobil prah (truk) dan bus mereka orang Pangkalan. Karena dipastikan mobil mereka akan kinclong dan terawat. Supir Pangkalan merajai jalanan Sumatera sampai Jawa. Sementara Ama saya Halimar adalah seorang guru SD. Allah memanggilnya ketika saya belum menyempurnakan memori atau kenangan akan kehangatan orangtua dan merasai hadirnya seorang bunda. Karena beliau lama sakit dan meninggal ketika saya berumur kurang lebih 5. Lalu saya dibesarkan dalam pengasuhan nenek dan tante.

Saya besar dan bersekolah di Pangkalan sampai SMP. Lulus SMP melanjutkan merantau ke Padang. Setelah lulus dari STM 2 Padang tahun 1993, saya memutuskan merantau ke Jakarta.

Setelah 3 tahun, barulah saya bisa melanjutkan kuliah — dan selesainya pun terlambat. Pertama kali mengambil jurusan Teknik Komputer di STMIK Budi Luhur pada tahun 1996, yang tidak selesai kemudian melanjutkan di jurusan Sistem Informasi Universitas Budi Luhur.

Sempat menjadi aktivis mahasiswa. Pada tahun 1998 bersama pimpinan FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta) merupakan rombongan pertama yang menduduki gedung DPR/MPR setelah menyelinap dalam rombongan para rektor yang akan beraudiensi dengan pimpinan DPR/MPR. Setelah berhasil masuk kami memaksa para pimpinanDPR/MPR untuk meminta pengunduran diri Presiden Suharto. Suharto dan orde baru jatuh dan mulailah perjuangan untuk melanjutkan reformasi.

Pada tahun 2000 dipercaya menjadi Presiden Mahasiswa BEM STMIK Budi Luhur dan menginisasi terbentuknya BEM Perguruan Tinggi Budi Luhur yang kemudian menjadi Universitas Budi Luhur. Kemudian pada tahun 2000 ini juga dipercaya menjadi koordinator (Sekjen) FKSMJ yang terus melanjutkan perjuangan paska ’98. FKSMJ jugalah yang waktu itu gencar mengkampanyekan gerakan PSG (Potong Satu Generasi).

Sempat terkendala di perkuliahan kemudian tahun 2002 kembali aktif masuk kampus untuk melanjutkan perkuliahan.

Setamat kuliah saya bekerja di bidang IT, sesuai dengan jurusan kuliah. Hanya dua setengah tahun, saya merasa dunia kerja bukanlah dunia saya. Lalu saya memutuskan sepenuhnya berhenti dari dunia kerja, lalu berjuang menjemput rezeki Allah melalui jalan wirausaha.

Saat ini saya tinggal di Tangerang Selatan bersama isteri. Kami menjalankan bisnis produksi dan penjualan pakaian renang muslim dan pakain olahraga (modest sportwear) dengan brand Sporte. Sporte merupakan salah satu pionir produk pakaian renang muslimah. Sporte mempunyai tagline: Now Muslimah Can Swim, dan sudah dipasarkan di berbagai wilayah Indonesia dan mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, Kanada, Inggris, Belanda dan lainnya.

Selain berbisnis aktivitas saya adalah di Komunitas Tangan Di Atas, sebuah komunitas wirausaha terbesar di Indonesia. Aktif semenjak tahun 2006 ketika komunitas ini baru berawal melalui milis (mailing list). Interaksi di komunitas inilah yang memberi pengaruh cukup besar bagi saya untuk terjun ke dunia wirausaha, sehingga memutuskan untuk resign dari pekerjaan.

Pada tahun 2005 dipercaya menjadi Ketua TDA Tangerang Raya periode 5.0. Kemudian pada tahun 2017 dipercaya oleh Presiden TDA untuk mendampingi jajaran board of director (BOD) sebagai Wakil Direktur Hubungan Luar Negeri di ke pengurusan TDA 5.0.

Blog ini adalah catatan perjalanan hidup, sebagai rekaman untuk dikenang di masa depan. Terdapat tulisan-tulisan tentang bisnis, inspirasi, sosial-politik dan sebagainya. Semoga bisa menjadi inspirasi, motivasi dan berguna buat para pembaca.

Saya juga bisa ditemukan di media sosial, silahkan follow Facebook, Instagram dengan akun: hensyam

Wassalam,

Hensyam